Label

Senin, 25 Juni 2012

Kelulusan Lampaui Target

Image: corbis.com


JAKARTA– Tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) di DKI Jakarta untuk SMA mencapai 99,52 persen dan SMK 99,81 persen. Angka ini melampaui target nasional sebesar 99,22 persen.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto menegaskan, angka kelulusan UN tingkat SMA/ SMK sudah melampaui target kelulusan nasional. ”Angka tersebut lebih tinggi dibanding nilai rata-rata kelulusan nasional yang sebesar 99,22 persen,” kata Taufik Yudi kemarin.

Peserta UN tingkat SMA/SMK yang digelar pada 18–21 April lalu sebanyak 122.139 siswa. Rinciannya, peserta dari SMA sebanyak 53.937 siswa, SMK sebanyak 63.382, MA sebanyak 4.679, dan SMA luar biasa sebanyak 141 siswa. 

Taufik mengungkapkan, pengumuman kelulusan ini secara resmi akan disampaikan kepada siswa hari ini. Metode pemberitahuan hasil pengumuman ini dapat dilihat siswa di website masing-masing sekolah, ataupun pemberitahuan melalui telepon, pesan singkat (SMS), serta surat tertulis dan surat elektronik (email). 
“Metodenya sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pengumuman ujian akan diserahkan kepada masing-masing sekolah,” kata Taufik. 

Dia berharap, pihak sekolah memilih metode yang lebih mendidik dan mengedepankan rasa syukur. Taufik menambahkan, yang terpenting metode yang digunakan dapat menghindari siswa-siswanya melakukan aksi anarkistis ataupun berlebihan. Seperti melakukan aksi corat-coret baju, rambut atau badan, apalagi konvoi, tawuran, dan kegiatan destruktif lain. “Pihak sekolah bertanggung jawab atas kelancaran dan ketenangan prosesnya,” tegasnya. 

Nilai kelulusan UN tahun ini, menurut Taufik, hanya sebagian dari nilai kelulusan siswa. Sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini nilai UN hanya memegang 60 persen dari komponen kelulusan. Sementara, 40 persen penilaian kelulusan lainnya dilihat dari nilai ujian sekolah dan nilai rapor siswa. Dengan demikian, agar bisa lulus, setiap siswa tetap harus mendapat nilai minimal 5,5 dari setiap mata pelajaran yang diujikan. 

Taufik juga mengapresiasi tingginya angka kelulusan SMK yang lebih tinggi dibanding SMA. “Ini membuktikan bahwa SMK bukan lagi anak tiri,” ujarnya. 

Ketua Rayon II khusus SMK di Jakarta Utara Wahidin Ganef juga menyambut baik pengumuman kelulusan siswa SMK di Jakarta yang lebih tinggi dari SMA. Menurutnya, hal tersebut merupakan kerja keras siswa dan semua pihak. Sebanyak 7.250 siswa SMK di Jakarta Utara dari 75 sekolah mengikuti ujian nasional beberapa waktu lalu.Dari jumlah tersebut hanya 21 orang yang dinyatakan tidak lulus ujian. ”Sebanyak 9,97 persen dinyatakan lulus,” ungkapnya kemarin. 


Sementara itu, jumlah siswa yang tidak lulus UN SMA/SMK di Kota Bekasi sebanyak 112 orang. Mereka hanya bisa mengikuti ujian Paket C karena tidak ada UN susulan. Jika tidak mau ikut ujian Paket C, mereka bisa ikut UN tahun depan. 

Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Menengah Disdik Kota Bekasi Agus Enaf mengatakan, UN tahun ini diikuti sebanyak 10.760 siswa SMA dan 12.306 siswa SMK negeri dan swasta. Dari jumlah tersebut, hasil UN di Kota Bekasi mengalami peningkatan yang cukup tajam. “Untuk tingkat SMA, hanya dua orang yang tidak lulus UN, sedangkan di tingkat SMK sebanyak 110 siswa tidak lulus UN,” ungkapnya.

Tingkat kelulusan UN SMA sebesar 99,98 persen dan tingkat kelulusan UN SMK sebesar 99,10 persen. Persentase ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 96,70 persen. Meski tingkat kelulusan mengalami peningkatan, Agus Enaf menuturkan, saat ini Disdik tengah menelusuri beberapa nilai dari mata pelajaran siswa yang dinyatakan tidak lulus UN. Sebab, beberapa siswa yang tidak lulus UN tersebut ada nilai beberapa mata pelajarannya kosong. 

Anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi Abdul Muin menyambut baik hasil positif tingkat kelulusan UN tersebut. Padahal, kata dia, menjelang UN beberapa waktu lalu, para peserta UN tidak dibekali ujian try out tingkat Kota Bekasi karena saat itu lambatnya pengesahan APBD.

Untuk siswa yang tidak lulus UN, Abdul Muin menuturkan, tidak lulus UN bukan berarti masa depan siswa tersebut terhenti. Para siswa tak lulus UN masih dapat mengikuti ujian Paket C atau pun mengikuti UN tahun ajaran mendatang. ”Kami berharap kepada orang tua siswa yang tak lulus UN, untuk tetap memberikan semangat agar anak-anaknya tidak mengalami beban yang terlalu berat,” pungkasnya. (isfari hikmat/wahab firmansyah/sindo)(//rfa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar