Label

Sabtu, 23 Juni 2012

275 SMK Sudah Kantongi ISO


Setidaknya 275 SMK di sejumlah kota/kabupaten telah mengantongi sertifikat ISO 9001:2000 yang menunjukkan kualitas manajemen sekolah sudah baik. Selain itu, telah terdapat 312 rintisan SMK bertaraf internasional.
SMK yang telah mengantongi sertifikat ISO 9001:2000 tersebut paling banyak terdapat di Jawa Tengah, yakni 85 SMK, disusul Jawa Timur (45 SMK), dan Jawa Barat (21 SMK). Di Jakarta, terdapat sedikitnya 11 SMK yang telah mengantongi sertifikat ISO 9001:2000.
SMK yang telah mengantongi sertifikat tersebut memiliki program keahlian unggulan yang sangat beragam, mulai dari mesin perkakas, akuntansi, seni rupa, perhotelan, nautika kapal niaga, kriya logam, hingga tata busana.
Kepala SMKN 4 Jakarta Wahidin Ganef, Senin (22/6), mengatakan, ISO merupakan sertifikasi pengelolaan manajemen yang mengacu ke standar ISO.
Untuk mendapat sertifikat tersebut, sekolah harus melaksanakan proses manajemen, pembelajaran, kurikulum, hingga sumber daya manusia, seperti mutu guru yang mengacu pada standar yang telah ditentukan. Lembaga pendidikan yang telah mengantongi ISO memiliki kepastian dan jaminan mutu.

”Sebelumnya, sekolah membuat indikator dan target mutu yang ingin dicapai. Biasanya juga mengacu pada standar mutu Departemen Pendidikan Nasional. Lembaga pemberi sertifikat ISO kemudian mengauditnya. SMKN 4 sudah masuk ke tahun ketiga,” ujarnya.

Kepala SMKN 48 Waluyo Hadi mengatakan, sekolahnya termasuk yang sedang mempersiapkan diri untuk memperoleh sertifikat ISO. Sertifikat ISO menjadi prioritas, terutama bagi sekolah-sekolah yang ingin menjadi sekolah rintisan bertaraf internasional.

”Sekolah bertaraf internasional wajib memenuhi standar nasional dan penjaminan mutu yang ditetapkan Depdiknas. Salah satu penjaminan mutu ketetapan pemerintah adalah akreditasi yang salah satu syaratnya wajib meraih ISO. Sekarang harus ISO 9001:2008,” ujarnya.
Dia mengatakan, sertifikasi ISO melihat secara keseluruhan sistem manajemen mutu sekolah. ”Logikanya, kalau sistem manajemen mutu sekolah sudah terstandar secara internasional, seharusnya kualitas sekolah juga baik,” ujar Waluyo Hadi.

Banyak pilihanSecara terpisah, Direktur Pembinaan SMK Depdiknas Joko Sutrisno mengatakan, pemerintah berupaya memperkuat tata kelola SMK melalui penerapan sistem manajemen mutu berbasis ISO 9001:2000 dan sekarang ISO 9001:2008.
Kualitas SMK menjadi sangat penting karena SMK mendidik para peserta didik yang nantinya terjun ke dunia kerja. Pada masa sekarang, pencari tenaga kerja menginginkan tenaga yang sangat kompeten dan kompetitif.
Joko mengatakan, pasar kerja yang terus berubah disikapi pula dengan berbagai penyesuaian kompetensi keahlian (dulu istilahnya, program keahlian). Terdapat banyak kompetensi keahlian yang dapat dipilih para lulusan SMP. Saat ini terdapat 121 kompetensi keahlian.
Selain itu, pemerintah menciptakan lulusan SMK yang lentur terhadap berbagai perubahan teknologi dan lingkungan bisnis nasional ataupun internasional. Kompetensi keahlian juga dirumuskan sedapat mungkin agar murid tidak sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar